widgeo.net

Senin, 01 Agustus 2016

Museum KAA Di Bandung Tepat Wisata Berlumur Sejarah


Museum Konfrensi Asia Afrika ( KAA )
Museum Konferensi Asia Afrika adalah salah satu museum yang berada di kota Bandung. Terletak di Jl.Asia Afrika No.65. Museum ini merupakan tempat dimana Indonesia memindahkan separuh dunia dalam bentuk Konfrensi yang bernama, Konfrensi Asia Afrika (KAA). Museum ini memiliki hubungan yang sangat erat dengan Gedung Merdeka. Secara keseluruhan Gedung Merdeka memiliki dua bangunan utama, yang pertama disebut Gedung Merdeka sebagai tempat sidang utama, sedangkan yang berada di samping Gedung Merdeka adalah Museum Konferensi Asia Afrika sebagai tempat memorabilia Konferensi Asia Afrika.
Sejarah Singkat Museum

Konferensi Asia Afrika yang diselenggarakan di Bandung pada tanggal 18 sampai dengan 24 April 1955 mencapai kesuksesan besar, baik dalam mempersatukan sikap dan menyusun pedoman kerja sama di antara bangsa-bangsa Asia Afrika maupun dalam ikut serta membantu terciptanya ketertiban dan perdamaian dunia. Konferensi ini melahirkan Dasa Sila Bandung yang kemudian menjadi pedoman bangsa-bangsa terjajah di dunia dalam perjuangan memperoleh kemerdekaannya dan yang kemudian menjadi prinsip-prinsip dasar dalam usaha memajukan perdamaian dan kerja sama dunia. Kesuksesan konferensi ini tidak hanya tampak pada masa itu, tetapi juga terlihat pada masa sesudahnya, sehingga jiwa dan semangat Konferensi Asia Afrika menjadi salah satu faktor penting yang menentukan jalannya sejarah dunia.
Tujuan pendirian Museum KAA, dirumuskan dalam poin-poin kalimat sebagai berikut:     

   1. Menyajikan peninggalan-peninggalan, informasi yang berkaitan dengan KAA, termasuk latar belakang, perkembangan konferensi tersebut, sosial budaya, dan peran bangsa-bangsa Asia Afrika, khususnya bangsa Indonesia dalam percaturan politik dan kehidupan dunia;
   2. Mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan buku-buku, majalah, surat kabar, naskah, dokumen, dan penerbitan lainnya yang berisi uraian dan informasi mengenai kegiatan dan peranan bangsa-bangsa Asia Afrika dan Negara-negara berkembang dalam percaturan politik dan kehidupan dunia serta social budaya negara-negara tersebut;
   3. Melakukan penelitian tentang masalah-masalah Asia Afrika dan Negara-negara berkembang guna menunjang kegiatan pendidikan dan penelitian ilmiah di kalangan pelajar, mahasiswa, dosen, dan pemuda Indonesia serta bangsa-bangsa Asia Afrika pada umumnya, dan memberi masukan bagi kebijakan pemerintah dalam kegiatan politik luar negeri;
   4. Menunjang upaya-upaya dalam rangka pengembangan kebudayaan nasional, pendidikan generasi muda, dan peningkatan kepariwisataan;
   5. Menunjang upaya-upaya untuk menciptakan saling pengertian dan kesatuan pendapat serta meningkatkan volume kerja sama di antara bangsa-bangsa Asia Afrika dan bangsa-bangsa lainnya di dunia.  
   6. Melalui koleksi serta sarana dan prasarana yang dimilikinya, seperti : R. Kepala Museum, R. Administrasi, R. Perpustakaan, Souvenir Shop, R. Pameran, R. Koleksi, Gudang Koleksi, R. Pamer Temporer, Lobby, R. Audiovisual,  Mushola, dan MCK, pengelola Museum KAA, berupaya mewujudkan tekadnya dalam melayani pengunjung sebaik mungkin sesuai dengan harapannya datang ke museum.
   7. Dalam rangka Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika Tahun 2005 dan Peringatan 50 Tahun KAA tahun 1955 yang berlangsung pada tanggal 22-24 April 2005, tata pameran Museum KAA direnovasi atas prakarsa Menteri Luar Negeri RI Dr. N. Hasan Wirayuda. Penataan kembali museum tersebut dilaksanakan atas kerjasama  Departemen Luar negeri dengan Sekertariat Negara dan Pemerintah Provinsi jawa Barat. Sementara Perencanaan dan Pelaksanaan teknisnya dikerjakan oleh Vico Design dan Wika Realty.

Koleksi Museum
Koleksi Museum Asia Afrika berjumlah  4.000 buah.
Penataannya dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu :

a.      Koleksi benda-benda tiga dimensi :

    * Suasana Sidang Pembukaan Konferensi Asia Afrika di Gedung Merdeka 18 April 1955
    * Kursi rotan yang diduduki para delegasi ketika melakukan pertemuan untuk melobi dan mempererat persahabatan
    * Kamera, mesin tik, dan mesin teleks yang dipakai selama konferensi berlangsung
    * Terbitan prangko-prangko yang berhubungan dengan konferensi Asia Afrika

b.     Gallery foto mengenai : Gedung merdeka dari masa ke masa

Sejarah Konferensi Asia Afrika yang menggambarkan suasana dunia internasional sebelum pelaksanaan konferensi, konferensi-konferensi pendahuluan, persiapan dan pelaksanaan serta menampilkan suasana hasil konferensi tersebut terhadap perkembangan dunia internasional.

Jadwal Operasional Museum KAA
Senin : Libur
Selasa-Kamis: 08.00 - 16.00 WIB
Jumat: 14.00 - 16.00 WIB
Sabtu-Minggu: 09.00-16.00 WIB

* Hari libur nasional: Libur
** Pengunjung berkebutuhan khusus dan kunjungan berkelompok lebih dari 25 orang harap melakukan reservasi sebelumnya.

Tiket Masuk:
Pengunjung tidak dikenakan biaya masuk kecuali untuk kegiatan tertentu.

Alamat dan Kontak Museum Konferensi Asia Afrika
Jl. Asia-Afrika no. 65
Bandung, Jawa Barat

Telepon: (022) 423 3564
Faximile: (022) 423 8031

Tidak ada komentar:

Posting Komentar