Museum Konfrensi Asia Afrika ( KAA )
Museum
Konferensi Asia Afrika adalah salah satu museum yang berada di kota Bandung.
Terletak di Jl.Asia Afrika No.65. Museum ini merupakan tempat dimana Indonesia
memindahkan separuh dunia dalam bentuk Konfrensi yang bernama, Konfrensi Asia
Afrika (KAA). Museum ini memiliki hubungan yang sangat erat dengan Gedung
Merdeka. Secara keseluruhan Gedung Merdeka memiliki dua bangunan utama, yang
pertama disebut Gedung Merdeka sebagai tempat sidang utama, sedangkan yang
berada di samping Gedung Merdeka adalah Museum Konferensi Asia Afrika sebagai
tempat memorabilia Konferensi Asia Afrika.
Sejarah Singkat Museum
Konferensi Asia Afrika yang diselenggarakan di Bandung pada tanggal 18 sampai dengan 24 April 1955 mencapai kesuksesan besar, baik dalam mempersatukan sikap dan menyusun pedoman kerja sama di antara bangsa-bangsa Asia Afrika maupun dalam ikut serta membantu terciptanya ketertiban dan perdamaian dunia. Konferensi ini melahirkan Dasa Sila Bandung yang kemudian menjadi pedoman bangsa-bangsa terjajah di dunia dalam perjuangan memperoleh kemerdekaannya dan yang kemudian menjadi prinsip-prinsip dasar dalam usaha memajukan perdamaian dan kerja sama dunia. Kesuksesan konferensi ini tidak hanya tampak pada masa itu, tetapi juga terlihat pada masa sesudahnya, sehingga jiwa dan semangat Konferensi Asia Afrika menjadi salah satu faktor penting yang menentukan jalannya sejarah dunia.
Tujuan
pendirian Museum KAA, dirumuskan dalam poin-poin kalimat sebagai berikut:
1.
Menyajikan peninggalan-peninggalan, informasi yang berkaitan dengan KAA,
termasuk latar belakang, perkembangan konferensi tersebut, sosial budaya, dan
peran bangsa-bangsa Asia Afrika, khususnya bangsa Indonesia dalam percaturan
politik dan kehidupan dunia;
2.
Mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan buku-buku, majalah, surat kabar, naskah,
dokumen, dan penerbitan lainnya yang berisi uraian dan informasi mengenai
kegiatan dan peranan bangsa-bangsa Asia Afrika dan Negara-negara berkembang
dalam percaturan politik dan kehidupan dunia serta social budaya negara-negara
tersebut;
3.
Melakukan penelitian tentang masalah-masalah Asia Afrika dan Negara-negara
berkembang guna menunjang kegiatan pendidikan dan penelitian ilmiah di kalangan
pelajar, mahasiswa, dosen, dan pemuda Indonesia serta bangsa-bangsa Asia Afrika
pada umumnya, dan memberi masukan bagi kebijakan pemerintah dalam kegiatan
politik luar negeri;
4.
Menunjang upaya-upaya dalam rangka pengembangan kebudayaan nasional, pendidikan
generasi muda, dan peningkatan kepariwisataan;
5.
Menunjang upaya-upaya untuk menciptakan saling pengertian dan kesatuan pendapat
serta meningkatkan volume kerja sama di antara bangsa-bangsa Asia Afrika dan
bangsa-bangsa lainnya di dunia.
6.
Melalui koleksi serta sarana dan prasarana yang dimilikinya, seperti : R.
Kepala Museum, R. Administrasi, R. Perpustakaan, Souvenir Shop, R. Pameran, R.
Koleksi, Gudang Koleksi, R. Pamer Temporer, Lobby, R. Audiovisual,
Mushola, dan MCK, pengelola Museum KAA, berupaya mewujudkan tekadnya
dalam melayani pengunjung sebaik mungkin sesuai dengan harapannya datang ke
museum.
7. Dalam
rangka Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika Tahun 2005 dan Peringatan 50 Tahun
KAA tahun 1955 yang berlangsung pada tanggal 22-24 April 2005, tata pameran
Museum KAA direnovasi atas prakarsa Menteri Luar Negeri RI Dr. N. Hasan
Wirayuda. Penataan kembali museum tersebut dilaksanakan atas kerjasama
Departemen Luar negeri dengan Sekertariat Negara dan Pemerintah Provinsi
jawa Barat. Sementara Perencanaan dan Pelaksanaan teknisnya dikerjakan oleh
Vico Design dan Wika Realty.
Koleksi Museum
Koleksi Museum Asia
Afrika berjumlah 4.000 buah.
Penataannya
dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu :
a.
Koleksi benda-benda tiga dimensi :
*
Suasana Sidang Pembukaan Konferensi Asia Afrika di Gedung Merdeka 18 April 1955
* Kursi
rotan yang diduduki para delegasi ketika melakukan pertemuan untuk melobi dan
mempererat persahabatan
*
Kamera, mesin tik, dan mesin teleks yang dipakai selama konferensi berlangsung
*
Terbitan prangko-prangko yang berhubungan dengan konferensi Asia Afrika
b.
Gallery foto mengenai : Gedung merdeka dari masa ke masa
Sejarah Konferensi
Asia Afrika yang menggambarkan suasana dunia internasional sebelum pelaksanaan
konferensi, konferensi-konferensi pendahuluan, persiapan dan pelaksanaan serta
menampilkan suasana hasil konferensi tersebut terhadap perkembangan dunia
internasional.
Jadwal Operasional
Museum KAA
Senin : Libur
Selasa-Kamis: 08.00 - 16.00 WIB
Jumat: 14.00 - 16.00 WIB
Sabtu-Minggu: 09.00-16.00 WIB
Selasa-Kamis: 08.00 - 16.00 WIB
Jumat: 14.00 - 16.00 WIB
Sabtu-Minggu: 09.00-16.00 WIB
* Hari libur nasional:
Libur
** Pengunjung
berkebutuhan khusus dan kunjungan berkelompok lebih dari 25 orang harap
melakukan reservasi sebelumnya.
Tiket Masuk:
Pengunjung tidak
dikenakan biaya masuk kecuali untuk kegiatan tertentu.
Alamat dan Kontak
Museum Konferensi Asia Afrika
Jl. Asia-Afrika no. 65
Bandung, Jawa Barat
Telepon: (022) 423 3564
Faximile: (022) 423 8031
Bandung, Jawa Barat
Telepon: (022) 423 3564
Faximile: (022) 423 8031
Tidak ada komentar:
Posting Komentar